Iklan

Liputanday
23 May 2013, 15:58 WIB
Last Updated 2023-12-05T05:34:18Z
KelistrikanOtomotif

Pemeriksaan Platina

Advertisement
Tata cara yang benar dalam melakukan pemeriksaan platina

Tata cara yang benar dalam melakukan pemeriksaan platina kendaraan bermotor, baik itu roda empat seperti mobil atau roda dua sepeda motor.


Platina berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran arus primer pada sistem pengapian.


Platina dilengkapi dengan pegas platina agar penutupan celah kontak lebih kuat dan cepat.


Jika pegas platina lemah maka penutupan celah platina sedikit terlambat. Akibatnya, gerakan kontak platina seperti melayang. Hal ini mengakibatkan loncatan bunga api pada busi menjadi kurang baik.


Kontak atas dan kontak bawah harus menutu dengan baik, tidak boleh miring atau bergeser. Jika penutupan kontak atas dan bawah miring atau bergeser maka luas bidang permukaan kontak yang berhubungan menjadi kecil sehingga arus yang mengalir berkurang.


Hal ini jelas akan mengurangi besarnya loncatan bunga api listrik pada elektroda busi.


Celah platina harus disetel dengan tepat. Celah yang tidak tepat mengakibatkan tenaga motor berkurang dan sepeda motor sulit dihidupkan. Penyetelan celah platina harus dilakukan secara berkala karena celah platina akan berubah dengan sendirinya.


Baut - baut pengikat platina menjadi longgar karena getaran sehingga celah platina berubah.


Di samping itu tumit ebonit yang aus menyebabkan celah platina menjadi kecil.

Semakin cepat tumit ebonit aus semakin cepat pula platina berubah celahnya.


Untuk memperlambat aus-nya tumit ebonit beri pelumas dengan vet pada bagian poros rotornya.


Permukaan celah platina harus selalu bersih, tidak berkarat atau kena minyak.


Permukaan celah platina yang kotor akan memperlambat jalannya arus listrik sehingga arus yang mengalir menjadi kecil atau bahkan tidak mengalir sama sekali.


Dalam hal ini biasanya sepeda motor sulit dihidupkan atau tenaga motor berkurang.


Jika mengalami kejadian seperti ini, bersihkan celah platina dengan amril. Apabila platina dilepas, perhatikan dengan teliti pemasangannya kembali.


Kabel platina harus disambungkan dengan benar. Demikian pula dengan ring dan isolatornya.


Pemasangan kabel yang salah atau bila terjadi hubungan singkat akan mengakibatkan sepeda motor tak bisa dihidupkan.


Pemeriksaan Platina

Gambar penutupan kontak platina yang baik ditunjukkan pada gambar (1) di atas.


Pemeriksaan Platina

Letak kontak platina seperti pada gambar di atas biasanya pada sepeda motor sistem pengapian magnet. Contohnya Yamaha. Platina ada di dalam rotor magnet.


Celah platina disetel pada saat tuas platina ada pada tonjolan kam tertinggi.


Celah platian antara 0,3 -0,4 mm: Contoh pemakaian fuller yang benar adalah seperti ditunjukkan pada gambar (a).


Pemeriksaan Platina

Berkas pada permukaan kontak platina menunjukka keadaan penutupan kontak platina tersebut. Hal itu bisa dilihat pada gambar berikut:


Pemeriksaan Platina

Jika terdapat luka - luka pada permukaan kontak platina berarti permukaan tersebut terbakar. Platina perlu diganti atau jika masih memungkinkan di amril terlebih dahulu untuk dipasang lagi.


Pemeriksaan Platina

Pemeriksaan Platina

Tanda anak panah pada gambar di atas menunjukkan bagian yagn harus diberi pelumas dengan vet secara berkala untuk mencegah tumit ebonit cepat aus.


Pemeriksaan Platina

Cara membersihkan permukan kontak platina adalah seperti pada gambar di atas. Gunakanlah ampelas yang halus.


Baca juga: Mengenal Baterai Sepeda Motor


Pemeriksaan, penyetelan dan perawatan:


  1. Sebelum platian dilepas, periksa dulu keadaaan permukaan platina, apakah posisi menutupnya baik, rata, dan tidak miring.
  2. Jika posisi penutupan celah platina tidak baik maka harus diperbaiki.
  3. Lepas platina dari kedudukkan nya seperti melepas jabatan presiden atau ketua MPR.
  4. Jika pada pemeriksaan pertama terdapat kesalahan pada posisi menutupnya celah platina,
  5. Perbaiki terdapat kesalahan pada posisi menutupnya celah platin, perbaiki dulu dengan digerinda atau diampelas.
  6. Pasang lagi platina atau ganti dengan yang baru.
  7. Beri pelumas pada tumit ebonit agar tidak cepat aus.
  8. Jika tumit ebonit cepat aus maka celah kontak platina akan cepat berubah sehingga saat pengapiannya pun akan berubah.
  9. Perhatiakn kabel platinanya agar jangan sampai salah sambung atau terjadi hubungan singkat.
  10. Hal ini akan mengakibatkan sepeda motor tidak dapat dihidupkan.
  11. Setel celah platina dengan foler antara 0,3 -0,4 mm. Penyetelan dilakukan pada saat tumit ebonit berada pada puncak tertinggi poros kam rotor.
  12. Pada beberapa sepeda motor sistem penyalaan magnet letak platinanya ada di dalam rotor sehingga penyetelannya dilakukan saat menyetel timing ignition.

Semoga berguna bagi anda!


No comments:

Post a Comment